Novem. Ekosistem adalah sususan sistem yang terbentuk karena adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya pada tempat tertentu. Makhluk hidup tidak hanya hidup sendiri di Bumi ini. Untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, diperlukan interaksi dengan sesama makhluk hidup lain dan lingkungan.
Hari Bumi kembali kita peringati pada 22 April 2021. Tema perayaan kali ini adalah Merestorasi Bumi Kita, yang berfokus pada proses alami, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, dan gagasan-gagasan inovatif yang dapat turut memulihkan ekosistem Bumi. Pertanyaannya adalah seberapa penting merestorasi ekosistem Bumi? Dan kenapa kita perlu melakukan restorasi ekosistem Bumi? Bumi yang kita tinggali saat ini bukan hanya semakin tua, tetapi juga semakin rusak, dan bahkan mulai sakit-sakitan. Sudah tentu, ikhtiar untuk memperbaiki harus terus dilakukan, ditengah sejumlah upaya sejumlah kalangan mencari koloni lain -yang memungkinkan- sebagai alternatif pengganti Bumi di masa depan. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Forests and Global Change, kondisi Bumi yang kita huni dewasa ini sangat jauh berbeda dengan 500 tahun silam. Para peneliti menaksir, hanya sekitar 3 persen dari permukaan Bumi yang secara ekologis masih utuh, masih menjadi tempat bagi berbagai spesies asli serta tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Ini tentu cukup memprihatinkan. Berdasarkan perkiraan sebelumnya, melalui citra satelit, sekitar 20 persen hingga 40 persen ekosistem daratan Bumi diyakini masih utuh. Baca Ketika Bumi “Memaksa” Umat Manusia Berpuasa Bumi yang sejak akhir Desember 2019 hingga saat ini “diserang” virus corona. Ilustrasi Miroslava Chrienova/Pixabay/Free for commercial use No attribution required Kalau dicermati, banyak aktivitas kita selama ini, baik langsung maupun tidak, yang merusak ekosistem Bumi. Pada dasarnya, ekosistem itu mencakup semua makhluk hidup [hewan, tumbuhan dan mikroorganisme] serta makhluk tak hidup [misalnya iklim, tanah, matahari, cuaca dan atmosfer]. Semua komponen tersebut membentuk lingkungan dan berperan sangat penting bagi semua aktivitas di planet ini. Singkatnya, mereka adalah dasar ekosfer atau biosfer, yang mempengaruhi kesehatan semua sistem di Bumi. Karena kompleksitas dan saling keterkaitan di antara komponen-komponen tersebut, setiap aktivitas yang mengganggu keseimbangan sejumlah komponen tadi akan berdampak pada ekosistem. Sejauh ini, faktor antropogenik menjadi yang paling dominan lantaran ada banyak tindakan manusia yang memengaruhi keseimbangan ekosistem Bumi. Sebagai ilustrasi, selama ini, laju pertumbuhan penduduk di Bumi telah mendorong terjadinya pembabatan hutan demi menciptakan lebih banyak ruang bagi lahan-lahan pertanian maupun industri. Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa [FAO], lebih dari 40 persen permukaan Bumi sekarang ini diperuntukkan bagi kepentingan pertanian. Padahal, sebagian besar lahan pertanian itu sebelumnya adalah hutan. Di saat yang sama, penambangan sumber daya alam seperti batubara, juga kebutuhan untuk pengembangan industri perkebunan, telah pula menyebabkan semakin luasnya konversi hutan menjadi non-hutan. Buntutnya, tiga miliar ton karbon dioksida [CO2] dilepaskan ke atmosfer setiap tahun, yang setara dengan penghancuran 13 juta hektar lahan hutan setiap tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Union of Concerned Scientists. Tanpa cukup pohon untuk menyaring udara, tingkat karbon dioksida bakal kian meningkat, yang berpotensi merusak setiap organisme di Bumi. Baca Potret Bumi Kita Hari Ini Begini penampakan Bumi, planet yang kita tinggali. Foto NASA Di sisi lain, penggunaan berlebihan sumber daya tak terbarukan, seperti penggunaan bahan bakar fosil yang kaya karbon, ikut memperhebat kerusakan Bumi. Semakin banyak bahan bakar fosil yang digunakan berarti semakin besar pula emisi karbon yang dilepas ke udara, yang pada gilirannya ikut mengancam kepunahan ribuan spesies. Repotnya, hingga saat ini, sebagian besar dari kita masih terus bergantung pada bahan bakar fosil tersebut. Sejumlah sumber menyebut bahwa pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi sejak 1870 hingga 2013 telah melepaskan sekurangnya 400 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer. Akibatnya, suhu global cenderung meningkat, yang berimbas pada kenaikan permukaan laut dan peristiwa cuaca ekstrim seperti gelombang panas, banjir, tsunami, dan kekeringan. Kenaikan permukaan laut dan fenomena cuaca ekstrim pada gilirannya mengubah ekosistem laut dan daratan, serta memengaruhi rantai makanan dan keanekaragaman hayati, serta proses penggurunan [desertifikasi] yang intensif. Tentu saja, permasalahan yang mengancam Bumi tidak cuma berhenti di situ. Di luar hal-hal tadi, masih ada pula sampah plastik, perusakan terumbu karang, pencemaran sumber-sumber air, atau juga modifikasi genetik. Permasalahan-permasalahan itu perlu kita hadapi dan atasi bersama. Bagaimanapun, laju kerusakan Bumi harus sama-sama kita kurangi. Kita perlu mencari pilihan-pilihan yang lebih ramah lingkungan dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Tujuan utamanya, untuk merestorasi ekosistem Bumi kita. Baca juga “Hantu” Itu Bernama Perubahan Iklim Kawasan Ekosistem Leuser, hutan yang merupakan paru-paru dunia. Foto Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Restorasi tentunya membantu pemulihan ekosistem Bumi yang telah rusak atau hancur, serta melestarikan ekosistem yang masih utuh. Ekosistem yang lebih sehat, dengan keanekaragaman hayati yang lebih melimpah, bakal menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi kelangsungan kehidupan kita dan generasi penerus berikutnya. Pada intinya, semua jenis ekosistem dapat dipulihkan, termasuk hutan, lahan basah maupun lautan. Prakarsa restorasi dapat dilakukan oleh hampir semua kalangan, mulai pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, institusi bisnis, komunitas, maupun individu. Sinergi dan kolaborasi, dibarengi dengan kesamaan visi serta misi dari semua pemangku kepentingan, adalah kunci penting terlaksananya restorasi ekosistem, baik di level lokal, nasional, regional, maupun global. Bumi ini milik bersama yang akan kita wariskan kepada anak-cucu. Nasib kehidupan dan peradaban kita semua bergantung pada ekosistem Bumi yang sehat dan berkelanjutan. Menjaga, merawat, dan melindungi Bumi adalah tugas dan kewajiban kita semua. Siapa pun dari kita tidak boleh lalai melaksanakan tugas dan kewajiban mulia tersebut. *Djoko Subinarto, kolumnis dan bloger, tinggal di Bandung, Jawa Barat. Tulisan ini opini penulis. Rujukan Daniel Christian Wahl. A 2061 Timeline Restoring the Earth. 2021. Dave Egan, Evan Hjerpe & Jesse B Abrams. 2011. Why People Matter in Ecological Restoration. David Ian Stern & Robert K. Kaufmann. 2014. Anthropogenic and Natural Causes of Climate Change. Kanupriya Kapoor. 2021. Scientists Find Only 3% of Land Areas Unblemished by Humans. RJ Hobbs & Jim Arthur Harris. 2001. Restoration Ecology Repairing the Earth’s Ecosystems in the New Millennium. Why Earth Day is More Important than Ever. Artikel yang diterbitkan oleh
Demimembangun kehidupan yang seimbang, yang perlu di cari tahu adalah aspek-aspek yang paling penting dalam hidup. Misalkan ada aspek spiritual, keluarga, pekerjaan, sosial, dan akademis. Jika kelima aspek ini adalah aspek yang paling penting dalam hidup anda, maka mulailah membentuk skala prioritas masing-masing.
Bumi merupakan planet yang penuh keseimbangan, tanpa keseimbangan itu sendiri planet ini mustahil berpenghuni, dan manusia tidak akan pernah hidup di muka bumi ini. Sering banyak sekali orang-orang yang mengatakan bahwa suatu planet dapat dihuni bila ada oksigennya, tapi apakah kita dapat bernafas bila kerapatan oksigen sedikit kental? Tentu saja tidak. Itu sebabnya sangatlah lemah argumen seseorang bila dia mengatakan bahwa suatu planet dapat dihuni oleh kita jika planet itu memiliki oksigen saja. Kalau begitu disini penulis akan menjelaskan mengapa planet Bumi ini dapat dihuni oleh kita? Mari kita simak apa yang akan dinukilkan penulis di bawah ini. Seorang Ahli Astronomi Amerika telah membuat suatu daftar keseimbangan yang dimiliki planet bumi, dimulai dari gravitasi, massa bumi, tebal tipis lapisan ozon, cahaya dan lain sebagainya. Dia menuliskan sebagai berikut. Gravitasi di permukaan Jika lebih kuat, atmosfer terlalu banyak amonia dan methana Jika teralu lemah, atmosfer akan kehilangan banyak air. Jarak dengan bintang induk Jika lebih jauh, planet akan terlalu dingin bagi siklus air stabil. Jika lebih dekat, planet akan terlalu panas bagi siklus air stabil. Periode rotasi Jika lebih lama, perbedaan suhu antara siang dan malam akan semakin tinggi. Jika lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi. Interaksi gravitasi dengan bulan Jika lebih besar, efek pasang surut air laut, atmosfer dan periode rotasi akan semakin merusak. Jika lebih kecil, perubahan secara langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim bumi. Medan Magnet Jika lebih kuat, badai elektromagnetik akan semakin merusak. Jika lebih lemah, akan membahayakan bumi akibat radiasi kosmik yang dipancarkan bintang. Albedo perbandingan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang diterima Jika lebih besar, zaman es tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil, efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Perbandingan atmosfer dan nitrogen di atmosfer Jika lebih besar, fungsi hidup yang maju akan berjalan terlalu cepat. Jika lebih kecil, fungsi hidup yang maju berjalan terlalu lambat. Kadar karbondioksida dan uap air di atmosfer Jika lebih besar, efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil, efek rumah kaca yang tidak memadai. Kadar ozon di lapisan atmosfer Jika terlalu tebal, suhu permukaan bumi menjadi dingin. Jika terlalu tipis, suhu permukaan bumi menjadi panas dan banyak sinar UV yang masuk ke permukaan bumi. Aktivitas Gempa Jika terlalu besar, makhluk hidup di permukaan akan binasa. Jika terlalu kecil, bahan makanan yang ada di dasar laut yang dihanyutkan aliran sungai tidak dapat di daur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik. Ketebalan kerak Bumi Jika terlalu besar, terlalu banyak oksigen yang berpindah dari atmosfer ke kerak bumi. Jika terlalu kecil, aktivitas vulkanik dan tektonik terlalu besar. Sumber gagasan Penciptaan Alam Semesta, Harun Yahya
Hasilkarya yang sangat luar biasa dengan terciptanya bumi sebagai tempat berlangsungnya kehidupan dengan segala keberadaannya. Berikut adalah uraian tentang keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi ini. Semoga bermanfaat!! Hal-hal yang telah kita bahas sejauh ini hanyalah sedikit dari keseimbangan rumit yang begitu
ilustrasi Proses siklus oksigen secara sederhana adalah fotosintesis dan respirasi atau pernapasan. - Kids, apa saja fungsi siklus oksigen bagi kehidupan makhluk hidup di bumi? Siklus oksigen merupakan salah satu dari daur biogeokimia yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Siklus oksigen juga dipahami sebagai siklus atau daur dasar sebagian besar ekosistem yang melibatkan keseimbangan antara organisme yang melepaskan oksigen dan organisme yang menyerap oksigen. Nah, siklus oksigen juga berkaitan dengan siklus karbon, ya. Proses siklus oksigen secara sederhana adalah fotosintesis dan respirasi atau pernapasan. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan merupakan penghasil sebagian besar oksigen yang kita hirup. Nah, pada proses ini pohon menggunakan karbondioksida, sinar matahari, dan air untuk menghasilkan energi. Tak hanya itu saja, proses fotosintesis pepohonan juga menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke udara. Penguapan air oleh sinar matahari juga bisa menghasilkan oksigen meski dalam jumlah sedikit. Siklus oksigen sangat penting untuk mempertahankan kehidupan di planet Bumi. Ini dikarenakan oksigen merupakan zat vital bagi kebanyakan bentuk kehidupan. Baca Juga 7 Tahapan Siklus Oksigen yang Berperan Penting bagi Kelangsungan Hidup di Bumi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
PengantarPemahaman Pendidikan Konsumsi Berkelanjutan (PKB) Di Indonesia: Rekomendasi nasional dan panduan bagi pengambil kebijakan dan pendidik . × Close Log In. Log in with Facebook Log in with Google. or. Email. Password. Remember me on this computer. or reset password. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset
Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faktor yang menentukan bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut. a. Gravitasi Jika gravitasi lebih kuat dari sekarang, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana Jika gravitasi lebih lemah dari sekarang, atmosfer akan banyak kehilangan air b. Jarak dengan bintang induk matahari Jika lebih jauh, planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil Jika terlalu dekat,planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil c. Ketebalan kerak bumi Jika lebih tebal, maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi Jika lebih tipis, aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar d. Periode rotasi Jika lebih lama, parbedaan suhu pada siang dan malam hari menjadi besar Jika lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi e. Interaksi gravitasi dengan bulan Jika lebih besar, efek pasang surut air laut, atmosfer, dan periode rotasi bersifat merusak Jika lebih kecil, perubahan tidak berlangsung pada orbit menyebabkan ke tidak stabilan iklim f. Medan magnet Jika lebih kuat, badai elektromagnetik terlalu merusak Jika lebih lemah, bumi kurang perlindungan dari radiasi bintang yang membahayakan g. Albedo perbandingan antara cahaya yang di pantulkan dengan yang di terima pada permukaan Jika lebih besar, zaman es yang tak terkendali akan terjadi Jika lebih kecil, efek rumah kaca yang tak terkendali akan terjadi h. Kadar karbon dioksida dan uap ait dalam atmosfer Jika lebih besar, efek rumah kaca tak terkendaliakan terjadi. Jika lebih kecil, efek rumah kaca tidak memadai. i. Kadar ozon dalam atmosfer Jika lebih besar, suhu permukaan bumi terlalu rendah Jika lebih kecil, suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi Ulraviolet j. Aktivitas gempa Jika lebih besar, terlalu banyak mahluk hidup yang punah. Jika lebih kecil, bahan makanan di dasar laut yang di hanyutkan aliran sungai tidak akan di daur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik. Ini hanya sebagian kondisi yang memungkinkan bumi menjadi tempat kehidupan manusia. Kondisi ini tidak terjadi secara kebetulan atau tidak terjadi secara acak, melainkan sudah di desain dengan sempurna oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
PengertianAir Menurut Para Ahli. Menurut Sitanala Arsyad, air adalah senyawa dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, yang menjadi H2O. Hefni Effendi berpendapat bahwa air adalah sumber momentum. Robert J. Kodoatie berpendapat bahwa air adalah bahan yang memungkinkan kehidupan di Bumi. Menurut Roestam Sjarief, air adalah zat terpenting
Bumi adalah "produk" dari konstruksi kosmis jagat raya yang terjadi kurang lebih sepanjang 4,6 miliar tahun. Selain karena memiliki perlengkapan sempurna, keberadaan bumi dalam tata surya dan galaksi ternyata juga membuat bumi dipenuhi dengan kondisi terjadi secara alamiah, yang dialami bumi, memungkinkan terjadinya kehidupan seperti yang kita rasakan sampai saat ini. Dilansir dari berbagai sumber, kondisi yang dimaksud secara sederhana dapat dijelaskan dengan 6 hal berikut ini!1. Memiliki posisi ideal dalam tata surya yang jauh dari terletak di tata surya yang nyaman, yaitu di pelabuhan antara lengan spiral utama dan orbitnya yang hampir melingkar itu membantu menghindari wilayah inti galaksi yang berbahaya. Selain itu terdapat sedikit bintang di dekat matahari, yang menyebabkan berkurangnya risiko hentakan gravitasi ke bumi, ledakan sinar gamma ataupun kolaps bintang yang disebut astronom memperkirakan jarak aman Bumi dari supernova adalah 25 tahun cahaya. Namun penelitian baru juga menyimpulkan bahwa jarak amannya sekitar 40-50 tahun sinar gamma diperkirakan dapat mempengaruhi Bumi hingga 10 ribu tahun cahaya dengan masing-masing terpisah sekitar 15 juta tahun, secara rata-rata. Sejauh ini belum ada ledakan terdekat yang mencapai jarak aman. Ledakan terkahir tercatat berjarak 1,3 miliar tahun cahaya Bersandingan dengan bintang yang stabil dan berumur panjang, yaitu bukanlah satu-satunya bintang di galaksi, masih banyak bintang lain yang berukuran jauh lebih besar ataupun jauh lebih kecil dari matahari. Tetapi matahari merupakan bintang yang sangat istimewa bagi manusia, bumi dan tata surya . Selain matahari, bintang-bintang lainnya memiliki panas yang jauh lebih membakar dan tidak dapat hidup cukup lama bagi planet untuk mengembangkan kehidupan. Bintang sedang atau bintang muda juga sering tidak stabil dan rentan meledakan planet mereka, dengan semburan radiasi. Matahari begitu cocok sekali dengan kebutuhan bumi karena pembakarannya stabil, umurnya relatif panjang, serta tidak terlalu besar atau terlalu Memiliki jarak yang "tepat" dengan mengorbit di zona yang disebut Goldilocks, di mana planet kita ini menerima energi yang memungkinkan air hadir di permukaannya. Lokasi bumi di zona laik huni matahari sangat ideal, menyebabkan temperatur yang hangat memberi kesempatan air tetap berwujud cair dan evolusi kehidupan bisa berjalan baik. Kalau saja bumi dan matahari jaraknya terlalu jauh, maka senyawa vital tetap terkunci sebagai es. Apabila terlalu dekat maka air akan cepat menguap ke atmosfer. Baca Juga 5 Sumber Energi Paling Aneh Pengganti Minyak Bumi 4. Bumi mengandung bahan material yang menunjang aktivitas antarbintang yang terdiri dari debu dan gas telah memunculkan kandungan unsur radio aktif di bumi, yang hasil peluruhannya menjadi daya penggerak inti bumi selama miliaran inti bumi terdiri dari inti-dalam dan inti-luar yang didominasi unsur logam yang berbeda temperatur, wujud dan suhu, tekanan dan komposisi inti luar yang menyebabkan arus konveksi di logam cair mendingin, menjadikan materi yang padat tenggelam dan materi yang kurang padat meningkat. Aliran zat besi cair tersebut menghasilkan arus listrik, yang kemudian menghasilkan medan magnet, yang berfungsi sebagai sistem pertahanan bumi terhadap aktivitas Terdapat bulan yang membantu menstabilkan kemiringan sumbu bumi serta menenangkan berputar pada porosnya dan bergerak memiringkan diri kepada matahari. Gerakan tersebut menimbulkan guncangan yang dapat mengubah iklim dari panas menjadi dingin setiap 41 ribu tahun, tanpa adanya memiliki sumbu yang miring dan dapat berubah. Namun dengan adanya bulan, kemiringan sumbu bumi dapat terjaga. Hal tersebut terjadi karena bulan mengorbit bumi dengan cukup cepat di mana momentum sudut energi rotasi mencegah kemiringan sumbu planet berubah dengan cepat. Tanpa daya tarik bulan yang stabil perubahan iklim bumi, diperkirakan dapat menjadi lebih tak terduga Adanya lapisan ozon yang berguna untuk menghalau paparan sinar yang merupakan gas tak berwarna ini sudah sejak lama diketahui sebagai pelindungi bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya. Radiasi ini bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kanker kulit, katarak hingga mengganggu pertumbuhan seperti tumbuhan purba di lautan menambahkan oksigen ke atmosfer dan menciptakan lapisan ozon di ketinggian. Lapisan tersebut merupakan ujung tombak yang melindungi makhluk/spesies, termasuk kita, dari radiasi enam alasan ilmiah utama kenapa bumi menjadi planet yang sejauh ini satu-satunya layak huni. Kalaupun ada planet lain, seperti Planet Mars, yang dikabarkan bisa menjadi alternatif tempat tinggal makhluk hidup, kondisinya tidak akan seideal bumi. Dengan semua fakta di atas, bersediakah kamu untuk pindah dari bumi? Baca Juga Ternyata 10 Cara Kecil Ini Bisa Menyelamatkan Bumi dari Kerusakan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Konservasi yaitu usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistem di permukaan bumi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya pening katan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia.
a a. bumi merupakan satu-satunya planet untuk kehidupan Bumi merupakan satu-satunya tempat di mana manusia dapat hidup dan bertahan tanpa alat bantu, tanah dan air yang melimpah, serta atmosfer yang dapat dihirup untuk bernafas. Di atas muka bumi inilah miliaran manusia menjalani kehidupannya. 1. Bumi merupakan planet yang istimewa A. Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Akibatnya udara di bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. B. Di bumi banyak terdapat sumber air C. Bumi mempunyai atmosfer sehingga terjadi awan dan hujan. D. Atmosfer bumi mengakibatkan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu jauh. E. Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan seperti sekarang. F. Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan karena sinar dan partikel matahari yang dapat merusak bumi. G. Bumi berotasi sehingga mengakibatkan adanya siang dan malam. b.. Keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faktor yang menentukan bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut. A. Gravitasi, jika kuat atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana sedangkan terlalu lemah akan banyak kehilangan air. B. Jarak dengan matahari, jika lebih jauh planet akan terlalu dingin sebagai siklus air yang stabil sedangkan terlalu dekat, planet akan panas bagi siklus air yang stabil. C. Ketebalan kerak bumi, jika lebih tebal maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi sedangkan terlalu tipis aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar. D. Periode rotasi, jika lebih lama, perbedaan suhu pada siang dan malam terlalu besar sedangkan lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi. E. Kadar oson dalam atmosfer, jika lebih besar, suhu permukaan bumi terlalu rendah, sedangkan lebih rendah suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet. c. Contoh cara menjaga bumi agar tetap nyaman dan layak huni Ø Membuang sampah pada tempatnya Ø Tidak merusak tanaman hijau Ø Kurangi penggunaan barang yang menimbulkan sampah plastik
Keseimbanganyang Memungkinkan Kehidupan di Bumi - Hallo sahabat woukeh study, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Keseimbangan yang Memungkinkan Kehidupan di Bumi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ASTRONOMI, Artikel belajar, Artikel
› Bumi menyerap lebih banyak energi dari matahari daripada yang dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Hal ini menyebabkan panas terakumulasi terus-menerus selama beberapa dekade terakhir. KOMPAS/AGUS SUSANTOSeorang ibu melindungi anaknya dari terik matahari di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu 19/4/2023. Cuaca panas menjadi salah satu kendala pemudik sepeda motor. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, diperkirakan ada 18,3 juta orang dari Jabodetabek yang mudik pada Lebaran KOMPAS — Perubahan iklim telah menyebabkan sistem iklim bumi kehilangan keseimbangan energi. Bumi menyerap lebih banyak energi dari matahari daripada yang dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Hal ini menyebabkan panas terakumulasi terus-menerus selama beberapa dekade terakhir sehingga menghangatkan lautan, daratan, kriosfer, dan keseimbangan energi di Bumi ini dilaporkan dalam studi terbaru yang dilaporkan di Earth System Science Data, jurnal akses terbuka bagian dari Copernicus Publications pada Senin 17/4/2023. Studi dipimpin oleh Karina von Schuckmann dari Mercator Ocean International, Perancis, dan melibatkan 70 dari lusinan institut di 15 negara. Studi ini berupaya mengukur ketidakseimbangan energi bumi earth energy imbalance/ EEI, yaitu perbedaan antara jumlah energi dari matahari yang tiba di bumi dan jumlah yang kembali ke luar angkasa. Pengukuran ini berfungsi sebagai metrik mendasar untuk membangun Sistem Pengamatan Iklim Global GCOS.Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa ketidakseimbangan energi Bumi telah meningkat hampir 50 persen selama 14 tahun terakhir, dibandingkan dengan jumlah yang terkumpul selama setengah dekade terakhir. ”Bumi telah mengumpulkan hampir 0,5 watt 0,48 + 0,1 di setiap meter persegi permukaan bumi selama 50 tahun terakhir sejak 1971,” tulis Schuckmann dan langsung dari pemanasan yang didorong oleh karbon dioksida CO2 antropogenik yang memerangkap panas di atmosfer ini termasuk kenaikan permukaan laut, hilangnya es, dan pemanasan laut, daratan, serta semakin intens dengan tren baru-baru ini, yaitu dari 2006 hingga 2020 terjadi peningkatan pemanasan menjadi lebih dari 0,75 watt 0,76 + 0,2 per meter persegi. Sebagian besar panas masuk ke lautan 89 persen dan sisanya masuk ke daratan 6 persen, es 4 persen, dan atmosfer 1 persen.”Persediaan panas bumi dalam penelitian ini didukung oleh kolaborasi multidisiplin di seluruh dunia dan menunjukkan pentingnya upaya internasional bersama untuk pemantauan perubahan iklim dan rekomendasi berbasis masyarakat,” demikian Schuckmann dan peneliti juga juga menyerukan tindakan yang sangat dibutuhkan untuk memungkinkan kesinambungan, pengarsipan, penyelamatan, dan kalibrasi upaya untuk memastikan peningkatan dan kapasitas pemantauan jangka panjang dari sistem pengamatan iklim Juga Terik Ekstrem Melanda AsiaEARTH SYSTEM SCIENCE DATABumi menyerap lebih banyak energi dari matahari daripada yang dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Hal itu menyebabkan panas telah terakumulasi terus-menerus selama beberapa dekade terakhir dan menghangatkan lautan, daratan, kriosfer, dan atmosfer sumber Earth System Science Data.Konsekuensi Penelitian ini dikeluarkan menjelang laporan Keadaan Iklim Global 2022 Organisasi Meteorologi Dunia WMO yang akan dirilis 21 April 2023. Laporan WMO ini akan menyoroti indikator iklim utama, termasuk suhu, panas dan pengasaman laut, kenaikan permukaan laut, dan es WMO, dampak langsung dari pemanasan yang didorong oleh karbon dioksida CO2 antropogenik yang memerangkap panas di atmosfer ini, termasuk kenaikan permukaan laut, hilangnya es, dan pemanasan laut, daratan, serta atmosfer. Misalnya, masuknya energi dalam jumlah besar ke lautan akan berkontribusi pada mengembangnya volume air dan berkontribusi pada kenaikan muka laut. Dari aspek biologi, pemanasan air laut juga menyebabkan pemutihan karang dan menghancurkan kehidupan di Juga Dampak Pemanasan Global Semakin NyataUntuk mencegah dampak merusak perubahan iklim, para peneliti merekomendasikan perlu adanya upaya menyeimbangkan kembali keseimbangan energi di bumi. Studi ini memperhitungkan bahwa jumlah CO2 di atmosfer harus dikurangi dari konsentrasi saat ini yang hampir 410 ppm menjadi sekitar 350 ppm untuk membawa bumi kembali ke keseimbangan energi. EditorALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
DanInvasi antar bintang-bintang juga mungkin terjadi. Alam semesta ini begitu tua. Di Bumi sendiri, kehidupan sudah dimulai lebih kurang 3.6 miliar tahun yang lalu. Peradaban manusia cerdas sudah dimulai 250.000 tahun yang lalu. Tetapi, hanya sekitar 1 abad kita memiliki teknologi untuk bisa berkomunikasi jarak jauh.
Hasil karya yang sangat luar biasa dengan terciptanya bumi sebagai tempat berlangsungnya kehidupan dengan segala keberadaannya. Berikut adalah uraian tentang keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi ini. Semoga bermanfaat!! Hal-hal yang telah kita bahas sejauh ini hanyalah sedikit dari keseimbangan rumit yang begitu menentukan bagi kehidupan di bumi. Mempelajari bumi, kita dapat menyusun daftar “faktor yang menentukan bagi kehidupan” sepanjang yang kita mau. Ahli astronomi Amerika membuat daftarnya sendiri Gravitasi di Permukaan Jika lebih kuat atmosfer menahan terlalu banyak amonia dan methana. Jika lebih lemah atmosfer planet akan terlalu banyak kehilangan air. Jarak dengan Bintang Induk Matahari Jika lebih jauh planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil. Jika lebih dekat planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil. Ketebalan Kerak Bumi – Jika lebih tebal terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi. – Jika lebih tipis aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar. Periode Rotasi – Jika lebih lama perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar. – Jika lebih cepat kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi. Interaksi Gravitasi dengan Bulan – Jika lebih besar efek pasang-surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak. – Jika lebih kecil perubahan tidak langsung pada orbit menyebab-kan ketidakstabilan iklim. Medan Magnet – Jika lebih kuat badai elektromagnetik terlalu merusak. – Jika lebih lemah kurang perlindungan dari radiasi yang mem-bahayakan dari bintang. Albedo Perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada permukaan – Jika lebih besar zaman es tak terkendali akan terjadi. – Jika lebih kecil efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Perbandingan Oksigen dengan Nitrogen di Atmosfer – Jika lebih besar fungsi hidup yang maju berjalan terlalu cepat. – Jika lebih kecil fungsi hidup yang maju berjalan terlalu lambat. Kadar Karbondioksida dan Uap Air dalam Atmosfer – Jika lebih besar efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. – Jika lebih kecil efek rumah kaca tidak memadai. Kadar Ozon dalam Atmosfer – Jika lebih besar suhu permukaan bumi terlalu rendah. – Jika lebih kecil suhu permukaan bumi terlalu tinggi; terlalu banyak radiasi ultraviolet. Aktivitas Gempa – Jika lebih besar terlalu banyak makhluk hidup binasa. – Jika lebih kecil bahan makanan di dasar laut yang dihanyutkan aliran sungai tidak akan didaur ulang ke daratan melalui peng-angkatan tektonik. Ini hanya sebagian “keputusan rancangan” yang harus dibuat agar kehidupan ada dan bertahan. Namun sesedikit ini pun cukup untuk menunjukkan bahwa keberadaan bumi bukan karena kebetulan, tidak juga terbentuk oleh serangkaian kejadian acak. Hal tersebut dan detail lain yang tak berhingga meyakinkan kembali kebenaran yang sederhana dan murni Allah dan hanya Allah yang men-ciptakan alam semesta, bintang, planet, pegunungan, dan laut dengan sempurna, memberikan kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, dan menempatkan ciptaan-Nya di bawah kendali manusia. Allah dan hanya Allah, sumber pengampunan dan kekuasaan, cukup berkekuatan untuk menciptakan sesuatu dari kehampaan. Ciptaan Allah yang sempurna ini dijelaskan dalam Al Quran sebagai “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipan-cangkan-Nya dengan teguh. Semua itu untuk kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu.” QS. An-Naazi’aat, 79 27-33 ! “Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang mukmin.” QS. Al Ankabuut, 29 44 Bahkan Mars, satu-satunya planet lain di tata surya yang secara fisik mendekati bumi, tak lebih dari bola batu yang kering dan tandus.
Auc9. o6gvwsu5gm.pages.dev/341o6gvwsu5gm.pages.dev/8o6gvwsu5gm.pages.dev/228o6gvwsu5gm.pages.dev/211o6gvwsu5gm.pages.dev/438o6gvwsu5gm.pages.dev/173o6gvwsu5gm.pages.dev/330o6gvwsu5gm.pages.dev/116
keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi