Diera digital, penggunaan internet dan media sosial merupakan fenomena yang sudah menjadi kebiasaan bagi semua orang. Pemuda sebagai kelompok usia dengan angka tertinggi dalam menggunakan media sosial memiliki peran yang sangat penting untuk membantu pemerintah dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemuda merupakan generasi yang sangat berpengaruh untuk proses pembangunan desa. Pemuda selalu menjadi harapan dalam setiap kemajuan didalam suatu bangsa yang dapat merubah pandangan orang dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan ide – ide ataupun gagasan-gagasan yang berlandaskan keilmuan dan wawasan yang sangat luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam zaman sekarang sangatlah berbeda apabila dibandingkan dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan, pola berpikir dan cara mereka menyelesaikan malasah yang sedang Pemuda – pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh kedepan, dalam artian yaitu mereka tidak asal-asalan dalam bertindak maupun melakukan sesuatu. Tetapi mereka merumuskannya secara matang dan memikirkan kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan terjadi. Namun sayang, dinilai sebagian ada pemuda zaman sekarang masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar atau skala nasional. Maka dari pada itu, menurut Saya pada saat ini sangat diperlukan berbagai macam tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki pola berpikir para pemuda zaman sekarang. Cara yang paling tepat untuk pembangunan kepemudaan adalah dilakukan secara sistematik, komperehensif, akseleratif, sinergis, dan integratif, dan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta menyediakan wahana aktualisasi diri yang positif dan konstruktif, serta mudah diakses oleh para dengan cara tersebut diharapkan para pemuda dapat merubah cara berfikirnya untuk peka terhadap perkembangan sosial di lingkungannya dan yang tidak kalah pentingnya adalah nasib pembangunan Desa kedepan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya yaitu generasi mengenai peran pemuda dalam pembangunan desa tidak dapat kita terangkan secara sederhana seperti seorang Ayah yang bekerja di sawah kemudian di bantu oleh seorang anaknya yang kuat dan perkasa. Berbicara mengenai pemuda kita berbicara masa depan dan segala pemikiran yang mengarah kepada masa pemuda yang pertama adalah memperdalam ilmu dan pulang kembali ke desa untuk mengabdi ke masyarakat. Peran selanjutnya adalah menjadi delegasi dan wakil terdepan dalam berbagai ajang kompetisi di masyarakat. Kompetisi disini tidak boleh dipahami secara sempit hanya sebatas perlombaan. Tetapi bagaimana, peran pemuda memiliki daya saing yang handal dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga desa ini diperhitungkan oleh masyarakat lain maupun pemerintah. Karena itu tadi kualitas dan kuantitas pemuda yang sikap masyarakat desa yang acuh, tak acuh terhadap keadaan desa dan hanya bisa menerima apa adanya terhadap perkembangan desa akan sangat sulit untuk dapat berkembang dan maju lebih cepat. Sebagaimana yang banyak kasus yang terjadi, baik dalam rencana pembangunan, maupun pelaksanaannya yang terkadang tidak transparan terkait pendanaan yang di gunakan. Hal ini akan menjadi pemicu penghambat dalam proses kemajuan desa karena sebanyak apapun anggaran yang diberikan pemerintah untuk pembangunan desa tapi tidak di kelola dengan baik maka akan hanya melahirkan sebuah peluang tindakan kejahatan/korupsi di desa. Lihat Humaniora Selengkapnya
KENDARIPOSFAJAR.CO.ID -- "Pemuda Pancasila harus menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa. Pemuda Pancasila akan selalu menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika". Dua larik kalimat dari Presiden Joko Widodo saat menghadiri
SUARATERKINI, – Pemuda memiliki peran yang penting untuk menciptakan Indonesia yang maju di era digital. Tolak ukur kemajuan suatu negara itu diukur dari seberapa unggul pemudanya, karena pemuda adalah pewaris bangsa jika pemudanya baik maka baik pula bangsanya. Natalia Lisa Maringka, selaku Mentor Liga Mahasiswa NasDem Sulawesi Utara mengatakan bahwa pemuda berperan penting sebagai generasi penerus bangsa dan agen perubahan bangsa. Menurutnya, pemuda sebagai generasi penerus bangsa merupakan generasi yang dipersiapkan sebagai subjek pelaksana pembangunan yang berkelanjutan dan pemegang kendali masa depan suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. “Sebagai agen perubahan, generasi muda berperan untuk menyelesaikan segala tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan, khususnya di era digital saat ini,” kata Natalia selaku narasumber pada Webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Direktorat Aplikasi dan Informatika Kemkominfo RI dengan tema Tantangan Pemuda di Era Digital’, secara virtual di Jakarta. Dalam keterangan tertulisnya pada media, Minggu 7/5 menyebutkan, tantangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Cara untuk menghadapi tantangan pada generasi muda yaitu membangun kepedulian sosial sejak dini mulai dari lingkungan keluarga agar anak tidak menjadi orang yang individualistis. “Penguatan literasi digital dapat diperoleh melalui kemampuan skill dari mengolah informasi, kemampuan menggunakan teknologi digital yang baik, dan jangan gagap teknologi dan gagap informasi.” sebut Mentor Liga Mahasiswa NasDem Sulut tersebut. Selain itu, etika berbudaya di dunia digital juga merupakan bagian dari penguatan literasi digital, yang memiliki tujuan untuk menggunakan teknologi digital dengan baik untuk hal yang berguna dan bermanfaat serta dengan tidak melanggar aturan-aturan hukum khususnya UU ITE 11 tahun 2008. Sementara itu narasumber berikutnya yaitu Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, mengatakan bahwa di era digital terdapat begitu banyak tantangan-tantangan yang dihadapi pemuda, khususnya dalam upaya untuk terlibat aktif di dalam proses pembangunan bangsa. Menurutnya, generasi muda memiliki pilihan untuk mengembangkan kemampuan teknologi informatika dan komunikasi secara digital, baik ke arah yang positif maupun ke arah negatif. “Berhadapan dengan majunya konektivitas teknologi digital seperti transaksi online, membuat pemuda terkadang terjerumus melakukan penjualan yang bersifat negatif, seperti prostitusi online, perdagangan narkoba, dan penyelundupan barang impor yang diperjualbelikan secara ilegal di platform digital,” sebut Hillary. Hal tersebut terjadi karena tidak semua daerah di Indonesia dapat mendapatkan pekerjaan secara mudah, sehingga terkadang generasi muda tidak punya pilihan ketika berhadapan dalam situasi sulit. Hillary berharap, agar pemuda pemudi Indonesia turut memanfaatkan teknologi digital untuk melatih softskill, berpemikiran8 kritis, dan mendekatkan diri kepada Tuhan agar selalu memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai karir yang sesuai dengan cita-cita dan menggapai masa depan yang cerah, serta siap dalam menghadapi segala tantangan di era digitalisasi. Sementara itu narasumber terakhir, Oratna Wati Br Singarimbun, selaku Pengamat Digital Sulawesi Utara mengatakan bahwa Pemuda adalah generasi emas dan tombak suatu negara. Peran pemuda sangatlah penting untuk kemajuan suatu negara, apalagi di era digital seperti saat ini. “Pemuda harus bisa memanfaatkan keberkembangannya teknologi saat ini, banyak yang bisa dilakukan salah satunya dengan berkarya melalui media sosial,” kata Oratna. Ia menuturkan, media sosial sudah tidak asing lagi kita dengar pada era ini, dan merambah ke semua kalangan, dari mulai anak kecil hingga orang tua sudah menggunakannya. Berkarya melalui media sosial dapat menunjukkan kepada seluruh dunia tentang karya-karya yang sudah kita buat. “Kita sebagai pemuda harus dapat memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini dengan segala kreativitas,” ujar Oratna Pengamat Digital Sulawesi Utara. Sayangnya, masifnya perkembangan digital ini juga memiliki dampak negatif bagi generasi muda, yakni membuat generasi muda menjadi terlena akan dunia maya, membuat diantaranya menjadi memiliki sikap malas gerak mager, termakan hoax karena tidak diimbangi dengan literasi digital, dan banyak yang terjebak akan penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. “Generasi muda menjadi pengguna media sosial yang produktif yaitu memiliki tujuan yang jelas, bersikap bijak dalam bermedia, bijak dalam berkonten, menghasilkan karya yang dapat menginspirasi banyak orang,” pungkas Oratna. Rep/Her
Cilacap- Ketika menyampaikan pesan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, 28 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti peran posisi pemuda era digital yang menjadi bonus demografi Indonesia, karena populasinya yang dominan. "Kini, di era digital, pemuda kembali berperan sentral, karena kekuatan sekelompok pemuda pemberani yang berani melawan risiko untuk meraih dan merebut
JAKARTA - Menghadirkan Puteri Indonesia 2020, kampus Universitas Bina Sarana UBSI bersama Yayasan Puteri Indonesia sukses melangsungkan Webinar Pemuda Digital yang bertajuk Aktualisasi Peran Pemuda di Era Digital’ live di Zoom cloud meetings dan channel youtube Kuliah BSI Aja, Rabu 28/10. RR Ayu Maulida, Puteri Indonesia 2020 mengatakan bahwa peran Puteri Indonesia tentunya merupakan sosok perempuan yang mewakili wanita-wanita di Indonesia yang nantinya memberikan suatu inspirasi serta prestasi di bidang masing-masing. “Di era digital, saya selalu memanfaatkan platform pribadi sebagai Puteri Indonesia untuk semakin menyebarluaskan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia melalui media-media serta ingin lebih dekat ke masyarakat,” tutur Ayuma dalam rilis yang diterima Sebagai seorang puteri Indonesia, ia diharuskan mampu mengajak seluruh pemuda Indonesia mengenal dan mencintai budaya-budaya di Indonesia. “Tidak masalah jika kita menyukai budaya luar, selama pastinya kita tidak lupa mencintai budaya kita sendiri, Indonesia. Karena kalau bukan kita yang mencintai dan melestarikan, lalu siapa lagi?” pungkasnya. Ayuma, sebagai perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe 2020 mengungkapkan ingin memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi di kancah internasional melalui platform pribadi miliknya. “Advokasi yang akan aku bawakan pada ajang Miss Universe 2020 adalah Senyum Desa. Awalnya Senyum Desa merupakan komunitas kecil yang berisi segelintir orang dan kini telah menjadi yayasan,” katanya. Komunitas Senyum Desa memokuskan terhadap masyarakat-masyarakat desa. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya ketidakrataan ataupun kesenjangan sosial antara masyarakat desa dan masyarakat di perkotaan. “Masyarakat kita yang berada di sana sangat banyak yang memiliki potensi sebagai pemimpin, pengusaha, dan masih banyak dari mereka yang dapat digali potensinya. Namun mereka tidak memiliki kesempatan yang sama seperti kita. Entah itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan bidang lainnya,” tandasnya. Ayuma sebagai perwakilan Indonesia menyampaikan pada Webinar Pemuda Digital di kampus UBSI Berangkat dari fenomena tersebut, ia peduli dan bergerak mengangkat Senyum Desa. “Jadi, tidak hanya kita yang berada di kota tapi juga seluruh sahabat serta saudara kita yang tersebar di Indonesia bahkan untuk semua yang ada di dunia ini. Walaupun mereka berada di wilayah terpencil tetapi mereka pantas memiliki kesempatan yang sama seperti kita di kota,” jelasnya. Pada webinar yang dipandu oleh Achmad Baroqah Pohan dan Jordy Lasmana Putra tersebutm Ayuma juga mengajak seluruh pemuda Indonesia mengkampanyekan Stop Cyber Bullying’. “Bullying is bullying, di mana kamu merendahkan seseorang atau memfitnah dan merasa lebih tinggi dari orang lain. It’s not a good things,” paparnya. Hal tersebut, menurutnya, merupakan cikal-bakal seseorang merendahkan orang lain. Baik itu di siber atau di dalam kehidupan nyata itu semua menjadi contoh yang sangat tidak baik untuk seluruh generasi milenial. Ia menyebutkan, saling bully satu sama lain saat ini sedang marak di media sosial. “Apapun alasannya, semua itu akan merusak cikal-bakal generasi penerus bangsa. Karena tanpda kita sadari, dengan membully seseorang itu, kita juga menutup masa depan mereka. Secara tidak langsung kita menghilangkan rasa percaya diri dan kepemimpinan mereka lalu akhirnya merasa rendah diri akibat bullying,” lugasnya. Ayuma menambahkan, maka pemuda-pemudi Indonesia harus lebih bijak dalam menyampaikan ketidaksukaan terhadap sesuatu. Sementara itu, bagi yang di-bully harus lebih bijak dalam memilih mana yang benar dan tidak benar. Ia berharap, semoga seluruh peserta yang mengikuti Webinar Pemuda Digital mendapatkan manfaat dan terus berbagi terhadap sesama serta semoga masa depan Indonesia semakin cerah palagi dimomen spesial Sumpah Pemuda.
Webinarbertema 'Potensi dan Peran Perempuan di Era Digital' yang diselenggarakan ISED dalam rangka Hari Kartini, Kamis (22/4). PEREMPUAN memiliki potensi dalam memajukan bangsa Indonesia. Namun, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dinilai masih sangat besar. "Padahal potensi perempuan di era digital sangat besar.
Dariuraian diatas, pemuda berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan sebagai agen perubahan di era digitalisasi. terdapat tantangan utama bagi generasi muda dalam pengembangan digital dengan dampak positif dan negatif serta kurangnya kualitas sumber daya manusia, kuantitas, dan sebagainya.
halyang bisa dilakukan pemuda indonesia di era digital adalah menyebarkan konten-konten yang positif di media sosialnya.seperti kita ketahui apalagi menjelang tahun politik ini semakin banyak hoax yang beredar di masyarakat.seharusnya sebagai pemuda yang baik tidak ikut-ikut menyebarkan hoax tetapi menyadarkan masyarakat bahwa berita itu adalah
IiB0he. o6gvwsu5gm.pages.dev/213o6gvwsu5gm.pages.dev/100o6gvwsu5gm.pages.dev/335o6gvwsu5gm.pages.dev/278o6gvwsu5gm.pages.dev/27o6gvwsu5gm.pages.dev/183o6gvwsu5gm.pages.dev/200o6gvwsu5gm.pages.dev/456
peran pemuda di era digital